·
Zaman BatuTua
Alat-alat batu pada zaman batu tua,
baik bentuk atau pun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam. Kapak
genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai
Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah
Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa
Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar atau
pun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar kearah selatan, ke
hilir sungai-sungai besar sampai kesemenanjung Malaka Lalu menyebar ke
Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampaike Flores, dan Sulawesi,
danberlanjutke Filipina.
Kapak-kapak tersebut diasah sampai
mengkilap dan di ikat pada tangkai kayu dengan menggunakan rotan.Sebagai
tambahan seiring persebaran kapak batu tersebut tersebar pula Bahasa
Proto-Austronesia yang merupakan induk dari bahasa dari bangsa-bangsa di
sekitar Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik.Karena perkembangan nya muncul
bahasa melayu yang nantinya di negara Indonesia berkembang menjadi bahasa
Indonesia.
·
Zaman Batu Muda
Ciri – ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah,
2. Membentuk kelompok masyarakat desa,
3. Bertani,
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
Manusia pada zaman batu muda telah
mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi
dan menuangkan kedalamcetakan dan mendinginkannya.
Bangsa-bangsa Prot-austronesia yang
masuk dari Siemenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson,
dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayan Dongson berupa
senjata-senjata tajam dan kapak
berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu
Oleh karena itu lah mereka mampu
membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat
alat-alat lain yang mereka perlukan
Hal yang patut dicatat tentang
permulaan zaman logam ini adalah kenyataan yang jelas bahwa Indonesia sebelum
memasuki zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya dan
penting bagi perkembangan kebudayaan Indonesia selanjutnya.
A. Pertumbuhan dan Perkembangan di
Indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia sudah sangat berkembang dari tahun ke tahun. Banyaknya pelancong pelancong pada dahulu kala menyebabkan banyaknya kebudayaan yang beragam di indonesia. Tetapi kita sebagai warga negara indonesia harus dapat berfikir kritis dan selektif dalam memilih kebudayaan yang baik untuk diteladani dan jangan sampai melupakan kebudayaan lama yang sudah menjadi tradisi di negara Indonesia.
B.
Kebudayaan
Hindu dan Budha dan Islam
a.
Kebudayaan
Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 sampai dengan ke-5 agama Hindu masuk ke
Indonesia khususnya ke pulau jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan
berpandangan lebih maju dari pada hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki
adanya kasta-kasta dalam masyarakat. penganut hinduisme maupun budhisme
melahirkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni
bangunan/arsitektur, seni pahat, seni ukir maupun seni sastra. relief-relief
yang diabadikan dalam candi-candi di jawa tengah ataupun jawa timur.
Candi-candi yang dimaksud diantaranya candi borobudur, mendut, prambanan,
kalasan, badut, kidal, jago, singasari, disekita kota malang, candi panataran
dan siwa disekitar kota Blitar.
Masuknya
pengaruh budaya dan agama Hindu-Budha di Indonesia dapat dibedakan atas 3
periode sebagai berikut.
1.
Periode
Awal (Abad XI-XVI M)
Pada
periode ini, unsur Hidu-Budha lebih kuat dan lebih terasa serta menonjol sedang
unsur atau ciri-ciri kebudayaan Indonesia terdesak. Terlihat dengan banyak
dtemukan patung-patung dewa Brahma, Wisnu, Siwa, dan Budha dikerajaan-kerajaan
seperti Kutai, Tarumanegara, dan Mataram Kuno.
2.
Periode
Tengah (Abad XI-XVI M)
Pada
periode ini unsur Hindu-Budha dan Indonesia berimbang. Hal tersebut disebabkan
karena unsur Hindu-Budha melema sedangkan unsur Indonesia kembali menonjol
sehingga keberadaan ini menyebabkan munculnya sinkretisme (perpaduan dua atau
lebih aliran). Hal ini terlihat pada peniggalan zaman kerajaan Jawa timur
seperti Singasari Kediri, dan Majapahit.
3.
Periode
Akhir (Abad XVI-Sekarang)
Pada
periode ini, unsur Hindu-Budha semakin surut karena perkembangan politik
ekonomi di India. Di Bali kita dapat melihat bahwa Candi yang menjadi pura
tidak hanya untuk memuja dewa.
Kebudayaan Hindu-Budha yang masuk di Indonesia tidak diterima begitu saja melainkan melalui proses pengolahan dan penyesuaian dengan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia tanpa menghilangkan unsur-unsur asli. Hal ini disebabkan karena;
1. Masyarakat Inonesia telah memiliki
dasar-dasar kebudayaan yang cukup tinggi sehingga masuknya kebudayaan asing ke
Indonesia menambah perbendaharaan kebudayaan Indonesia.
2. Kecakapan istimewa yang dimiliki
bangsa Indonesia atau lokal genius merupakan kecakapan suatu bangsa untuk
menerima unsur-unsur kebudayaan asing dan mengolah unsur-unsur tersebut sesuai
dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Pengaruh kebudayaan Hindu hanya
bersifat melengkapi kebudayaan yang telah . ada di Indonesia. Perpaduan budaya
Hindu-Budha melahirkan akultrasi yang masih terpelihara sampai sekarang.
Akultrasi tersebut merupakan hasil dari proses pengolahan kebudayaan asing
sesuai dengan kebudayaan Indonesia. Hasil akultrasi tersebut tampak pada:
1. Bidang sosial
2. Ekonimi
3. Sistem Pemerintah
4. Bidang Pendidikan
5. Kepercayaan
6. Seni dan Budaya
7. Bidang Teknologi
8. Sistem Kalender
b. Kebudayaan Islam
Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan
di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut wali sanga. Titik
sentral penyebaran agama islam pada abad itu berada di pulau jawa yang
sebenarnya masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh sebelum abad ke -15.
suatu bukti bahwa awal abad ke-11 sudah ada wanita Islam yang meninggal dan
dimakamkan di Kota Gresik. Pada abad ke-15,berkembanglah negara-negara pantai,
adalah negara Malaka di semenanjung Malaka, negara Aceh di ujung pulau Sumatra,
negara Banten di jawa Barat, negara Demak di pesisir utara jawa tengah,
negara Goa di sulawesi selatan. Dalam proses perkembangannya negara tersebut
yang dikendalikan oleh pedagang-pedagang kaya dan golongan bangsawan kota-kota
pelabuhan, dan telah menganut ajaran Islam. Didaerah-daerah yang belum amat
terpengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam
dalam kehidupan penduduk di daerah yang bersangkutan. misalnya di Aceh, Banten,
sulawesi selatan, sumatra Timur, sumatra barat, dan pesisir kalimantan.
Candrasangkala
adalah angka huruf berupa susunan kalimat/gambaran kata. Bila berupa gambar
harus diartikan dalam bentuk kalimat.
·
Seni Ukir
Seni
ukir islam disebut Kaligrafi yang dapat dipahatkan pada kayu atau dilukis pada
dinding tembok.
·
Seni Sastra
Tampak
pada karya sastra di Selat Malaka dan Pulau Jawa. Karya sastra yang berkembang
:
1. Suluk,
yaitu sastra yang berisi ajaran-ajaran tasawuf
2. Hikayat,
yaitu dongeng atau cerita rakyat yang sudah ada sebelum masuknya Islam.
3. Babad,
yaitu kisah sejarah yang terkadang memuat silsilah para raja suatu kerajaan.
·
Sistem
Pemerintah
Digunakan
aturan-aturan Islam dalam pemerintah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
FILSAFAT
Setelah Islam lahir berkembanglah Ilmu filsafat yang berfungsi untuk mendukung pendalaman agama Islam.
Setelah Islam lahir berkembanglah Ilmu filsafat yang berfungsi untuk mendukung pendalaman agama Islam.
Ø Abad 8 M, lahir dasar-dasar Ilmmu
Fikih
Ø Fikih, merupakan ilmu yang
mempelajari hukum dan peraturan yang mengatur hak dan kewajiban umat Islam
terhadap Tuhan dan sesama manusia. Dengan fikih diharapkan umat Islam dapat
hidup sesuai dengan kaidah Islam
Ø Abad ke-10 M, lahir dasar-dasar Ilmu
Qalam dan Tasawuf teknologi/Ilmu ketuhanan/Ilmu Tauhid.
Ø Asal mula lahirnya tasawuf karena
pencarian Allah karena kecintaan dan kerinduan pada Allah.
Ø Tasawuf kemudian berkembang menjadi
aliran kepercyaan
C. Kebudyaan Barat
Awal kebudayaan barat masuk ke Indonesia ini ketika kaum
kolonialisme/penjajah manggedor masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda.
Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan
berlanjut dengan pemerintahhan kolonialisme Belanda, tanah air Indonesia telah
dijajah selama 350 tahun. Dipusat kekuasaan pemerintah Belanda muncul
bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur Barat. Dalam kurun waktu itu juga, di
kota-kota pusat pemerintahan terutama di jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku
Berkembang dua lapisan sosial. Lapisan sosial pertama, terdiri dari kaum
buruh dari berbagai lapangan pekerjaan. Lapisan kedua, adalah kaum pegawai.
Dalam lapisan sosial ini bahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai
kenaikan kelas sosial. Kebudayaan Eropa yang masuk kedalam kebudayaan
Indonesia, ialah agama Katolik dan agama kristen protestan. Agama-agama
tersebut biasanya disiarkan dengan segnaja oleh organisasi-organisasi penyiaran
agama( missie untuk agama Katolik dan Zending untuk agama kristen) yang
semuanya bersifat swasta. mengalami pengaruh agama kristen, daerah itu antara
Irian jawa, maluku tengah dan selatan, sulawesi utara dan tengah, nusa tenggara
timur dan pedalam kalimantan.
Sumber: http://sitiasiyahaas.wordpress.com/2012/11/16/kebudayaan-hindu-buddha-islam-dan-barat-di-indonesia/
http://www.slideshare.net/wiwwin27/akulturasi-kebudayaan-asli-hindhu-buddha-dan-islam-di-indonesia-sejarah
Sumber: http://sitiasiyahaas.wordpress.com/2012/11/16/kebudayaan-hindu-buddha-islam-dan-barat-di-indonesia/
http://www.slideshare.net/wiwwin27/akulturasi-kebudayaan-asli-hindhu-buddha-dan-islam-di-indonesia-sejarah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar