Sabtu, 11 Oktober 2014

KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN



·      Zaman BatuTua

Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk atau pun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam. Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar atau pun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar kearah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai kesemenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampaike Flores, dan Sulawesi, danberlanjutke Filipina.
Kapak-kapak tersebut diasah sampai mengkilap dan di ikat pada tangkai kayu dengan menggunakan rotan.Sebagai tambahan seiring persebaran kapak batu tersebut tersebar pula Bahasa Proto-Austronesia yang merupakan induk dari bahasa dari bangsa-bangsa di sekitar Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik.Karena perkembangan nya muncul bahasa melayu yang nantinya di negara Indonesia berkembang menjadi bahasa Indonesia.

·      Zaman Batu Muda

Ciri – ciri zaman batu muda :
1.    Mulai menetap dan membuat rumah,
2.    Membentuk kelompok masyarakat desa,
3.    Bertani,
4.    Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan kedalamcetakan dan mendinginkannya.
Bangsa-bangsa Prot-austronesia yang masuk dari Siemenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayan Dongson berupa senjata-senjata  tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu
Oleh karena itu lah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan
Hal yang patut dicatat tentang permulaan zaman logam ini adalah kenyataan yang jelas bahwa Indonesia sebelum memasuki zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya dan penting bagi perkembangan kebudayaan Indonesia selanjutnya.

A.    Pertumbuhan dan Perkembangan di Indonesia

Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia sudah sangat berkembang dari tahun ke tahun. Banyaknya pelancong pelancong pada dahulu kala menyebabkan banyaknya kebudayaan yang beragam di indonesia. Tetapi kita sebagai warga negara indonesia harus dapat berfikir kritis dan selektif dalam memilih kebudayaan yang baik untuk diteladani dan jangan sampai melupakan kebudayaan lama yang sudah menjadi tradisi di negara Indonesia.

B.     Kebudayaan Hindu dan Budha dan Islam

a.       Kebudayaan Hindu dan Budha

Pada abad ke-3 sampai dengan ke-5 agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat. penganut hinduisme maupun budhisme melahirkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan/arsitektur, seni pahat, seni ukir maupun seni sastra. relief-relief yang diabadikan dalam candi-candi di jawa tengah ataupun jawa timur. Candi-candi  yang dimaksud diantaranya candi borobudur, mendut, prambanan, kalasan, badut, kidal, jago, singasari, disekita kota malang, candi panataran dan siwa disekitar kota Blitar.

Masuknya pengaruh budaya dan agama Hindu-Budha di Indonesia dapat dibedakan atas 3 periode sebagai berikut.
1.      Periode Awal (Abad XI-XVI M)
Pada periode ini, unsur Hidu-Budha lebih kuat dan lebih terasa serta menonjol sedang unsur atau ciri-ciri kebudayaan Indonesia terdesak. Terlihat dengan banyak dtemukan patung-patung dewa Brahma, Wisnu, Siwa, dan Budha dikerajaan-kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara, dan Mataram Kuno.

2.      Periode Tengah (Abad XI-XVI M)
Pada periode ini unsur Hindu-Budha dan Indonesia berimbang. Hal tersebut disebabkan karena unsur Hindu-Budha melema sedangkan unsur Indonesia kembali menonjol sehingga keberadaan ini menyebabkan munculnya sinkretisme (perpaduan dua atau lebih aliran). Hal ini terlihat pada peniggalan zaman kerajaan Jawa timur seperti Singasari Kediri, dan Majapahit.

3.      Periode Akhir (Abad XVI-Sekarang)
Pada periode ini, unsur Hindu-Budha semakin surut karena perkembangan politik ekonomi di India. Di Bali kita dapat melihat bahwa Candi yang menjadi pura tidak hanya untuk memuja dewa.

Kebudayaan Hindu-Budha yang masuk di Indonesia tidak diterima begitu saja melainkan melalui proses pengolahan dan penyesuaian dengan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia tanpa menghilangkan unsur-unsur asli. Hal ini disebabkan karena;
1.      Masyarakat Inonesia telah memiliki dasar-dasar kebudayaan yang cukup tinggi sehingga masuknya kebudayaan asing ke Indonesia menambah perbendaharaan kebudayaan Indonesia.
2.      Kecakapan istimewa yang dimiliki bangsa Indonesia atau lokal genius merupakan kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsur-unsur kebudayaan asing dan mengolah unsur-unsur tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Pengaruh kebudayaan Hindu hanya bersifat melengkapi kebudayaan yang telah . ada di Indonesia. Perpaduan budaya Hindu-Budha melahirkan akultrasi yang masih terpelihara sampai sekarang. Akultrasi tersebut merupakan hasil dari proses pengolahan kebudayaan asing sesuai dengan kebudayaan Indonesia. Hasil akultrasi tersebut tampak pada:
1.      Bidang sosial
2.      Ekonimi
3.      Sistem Pemerintah
4.      Bidang Pendidikan
5.      Kepercayaan
6.      Seni dan Budaya
7.      Bidang Teknologi
8.      Sistem Kalender

b.      Kebudayaan Islam

Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran agama islam pada abad itu berada di pulau jawa yang sebenarnya masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh sebelum abad ke -15. suatu bukti bahwa awal abad ke-11 sudah ada wanita Islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Pada abad ke-15,berkembanglah negara-negara pantai, adalah negara Malaka di semenanjung Malaka, negara Aceh di ujung pulau Sumatra, negara Banten di  jawa Barat, negara Demak di pesisir utara jawa tengah, negara Goa di sulawesi selatan. Dalam proses perkembangannya negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang-pedagang kaya dan golongan bangsawan kota-kota pelabuhan, dan telah menganut ajaran Islam. Didaerah-daerah yang belum amat terpengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk di daerah yang bersangkutan. misalnya di Aceh, Banten, sulawesi selatan, sumatra Timur, sumatra barat, dan pesisir kalimantan.

Candrasangkala adalah angka huruf berupa susunan kalimat/gambaran kata. Bila berupa gambar harus diartikan dalam bentuk kalimat.
·         Seni Ukir
Seni ukir islam disebut Kaligrafi yang dapat dipahatkan pada kayu atau dilukis pada dinding tembok.
·         Seni Sastra
Tampak pada karya sastra di Selat Malaka dan Pulau Jawa. Karya sastra yang berkembang :
1.      Suluk, yaitu sastra yang berisi ajaran-ajaran tasawuf
2.      Hikayat, yaitu dongeng atau cerita rakyat yang sudah ada sebelum masuknya Islam.
3.      Babad, yaitu kisah sejarah yang terkadang memuat silsilah para raja suatu kerajaan.
·         Sistem Pemerintah
Digunakan aturan-aturan Islam dalam pemerintah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.


FILSAFAT
Setelah Islam lahir berkembanglah Ilmu filsafat yang berfungsi untuk mendukung pendalaman agama Islam.
Ø Abad 8 M, lahir dasar-dasar Ilmmu Fikih
Ø Fikih, merupakan ilmu yang mempelajari hukum dan peraturan yang mengatur hak dan kewajiban umat Islam terhadap Tuhan dan sesama manusia. Dengan fikih diharapkan umat Islam dapat hidup sesuai dengan kaidah Islam
Ø Abad ke-10 M, lahir dasar-dasar Ilmu Qalam dan Tasawuf teknologi/Ilmu ketuhanan/Ilmu Tauhid.
Ø Asal mula lahirnya tasawuf karena pencarian Allah karena kecintaan dan kerinduan pada Allah.
Ø Tasawuf kemudian berkembang menjadi aliran kepercyaan

C.     Kebudyaan Barat

Awal kebudayaan barat masuk ke Indonesia ini ketika kaum kolonialisme/penjajah manggedor masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahhan kolonialisme Belanda, tanah air Indonesia telah dijajah selama 350 tahun. Dipusat kekuasaan pemerintah Belanda muncul bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur Barat. Dalam kurun waktu itu juga, di kota-kota pusat pemerintahan terutama di jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku Berkembang dua lapisan sosial. Lapisan sosial pertama, terdiri dari  kaum buruh dari berbagai lapangan pekerjaan. Lapisan kedua, adalah kaum pegawai. Dalam lapisan sosial ini bahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial. Kebudayaan Eropa yang masuk kedalam kebudayaan Indonesia, ialah agama Katolik dan agama kristen protestan. Agama-agama tersebut biasanya disiarkan dengan segnaja oleh organisasi-organisasi penyiaran agama( missie untuk agama Katolik dan Zending untuk agama kristen) yang semuanya bersifat swasta. mengalami pengaruh agama kristen, daerah itu antara Irian jawa, maluku tengah dan selatan, sulawesi utara dan tengah, nusa tenggara timur dan pedalam kalimantan.

Sumber: http://sitiasiyahaas.wordpress.com/2012/11/16/kebudayaan-hindu-buddha-islam-dan-barat-di-indonesia/
 http://www.slideshare.net/wiwwin27/akulturasi-kebudayaan-asli-hindhu-buddha-dan-islam-di-indonesia-sejarah

PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN



a.       Perkembangan Penduduk Dunia Menggunakan Tabel


b.      Penggandaan Penduduk Dunia Menggunakan Tabel

c.       Faktor-faktor Demografi Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk

1.      Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran dan yang menghambat kelahiran. Pengukuran fertilitas tidak sederhana dalam pengukuran mortalitas hal ini disebabkanadanya alasan sebagai berikut :
·         Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi-bayi yang meniggal beberapa saat.
·         Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun
·         Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak (tetapi hanya meninggal sekali)

Angka Kelahiran
Angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan bayi yang lahir setiap 1000 penduduk per tahun. Angka kelahiran bayi dapat dibagi menjadi 3 kriteia, yaitu :
1.      Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran > 30 per tahun
2.      Angka kelahiran dikatakan sedang jika angka kelahiran 20-30 per tahun
3.      Angka kelahiran dikatakan rendah jika angka kelahiran < 20 per tahun

2.      Kematian (Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian dari faktor penghambat kematian. Ada beberapa tingkat macam kematian , tapi disini saya akan menjelaskan hanya 2 saja :
Ø  Tingka kematian kasar (CRD/Crude Death Rate)
Banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.
Rumus kematian kasar 

Keterangan : CDR : Angka kematian kasar
D       : Jumlah kematian pada tahun tertentu
Pm     : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun  tertentu
K       : Bilangan konstan 1000

Ø  Tingkat kematian khusus
Tingkat kematian menurut umur karena menunjukkan hasil yang lebih teliti. Karena angka ini menyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu.
Rumus kematian khusus

Keterangan : ASDRx : Angka kematian khusus umur tertentu (i)
Di          : Jumlah kematian pada tahun tertentu (i)
Pmi        : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun  tertentu (i)
K           : Bilangan konstan 1000



d.      Migrasi

1.      Pengertian Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari tempat yng satu ketempat yang lain. Dengan kata lain migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah negara ke daerah negara lain. Migrasi juga nisa dikatakan salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi.
2.      Proses Migrasi
a.       Dalam memilih daerah tujua biasanya para imigran cendeung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal, ada juga cenderung memilih karena ingin daerahnya yang lebih baik dari daerah sebelumnya.
b.      Kurangnya mendapatkan kesempatan pekerjaan kerja di daerah asal.
c.       Informasi yang positif dari sanak saudara atau kerabat dekat tentang daerah tujuan.
d.      Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut.
e.       Seseorang yang akan berimigran dimana daerah tujuannya mempunyai sanak saudara atau kerabat dekat.
f.       Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu daerah ada bencana alam seperti ; banjir, gempa bumi, gunug meletus, dan lain-lain.
g.      Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakn mobilitas daripada orang yang sudah berusia lanjut dan berstatus kawin.
h.      Makin tinggi pendidikan seseorang, makin banyak melakukan moblitas penduduk.

3.      Akibat Migrasi

Berikut ini adalah akibat yang muncul dari seseorang imigran:
a.       Pengaruh kepadatan penduduk terhadap biadng ekonomi
Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebaban kemapuan menambung maasyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Akibanya lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat
b.      Pengaruh kepadatan penduduk terhadap bidang sosial
Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran kaan meningkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan, selain itu terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk.
c.       Pengaruh kepadatan penduduk terhadap lingkungan
Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu pencemaran lingkungan. Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivasi manusia.

4.      Macam-macam Migrasi
a.       Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain
b.      Imigrasi adalah masuknya penduduk ke dalam suatu negara
c.       Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota
d.      Transmigrasi adalah perpindahan penduduk antar pulau dalam suatu negara
e.       Remigrasi adalah kembalinya penduduk kenegara asal setelah beberapa lama berada di negara orang lain.

5.      3 Jenis Struktur Penduduk

1.      Jumlah penduduk : Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi, Reimigrasi, Transmigrasi.
2.      Persebaran Penduduk : kepadatan penduduk adalah jumlah pendudk disuau wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat.
3.      Komposisi Penduduk : merupakan sebuah mta statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin

6.      Bentuk Piramida Penduduk Stasioner, Muda, Tua



§  Piramida penduduk stasioner atau tetap yaitu yang berbentuk granat

Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa. Tingkat kematian rendah dan tingkat kelahirannya tidak terlalu tinggi. Contohnya seperti negara Swedia, Belanda, Skandinavia.


§  Piramida penduduk muda yaitu yang berbentuk limas

Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda kebih besar dibanding usia dewasa. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Contohnya seperti negara Inda, Brazilia, Indonesia

§  Piramida penduduk tua yaitu yang berbentuk batu nisan

Bentuk piramida ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia dewasa. Jika angka kelahirannya pria besar, maka suatu negara bisa kekurangan penduduk. Contohnya seperti negara Jerman, Inggris, Belgia, Perancis

7.      Rasio Ketergantungan

Rasio Ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua. Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang.

Cara Menghitung :

“ Rasio Ketergantungan didapat dengan membagi total dari jumlah penduduk usia belum produktif (0-14 tahun) dan jumlah penduduk usia tidak produktif (65 tahun keatas) dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun). “

Rumus :


Ket : Rk                : Rasio Ketergantungan
                   : Jumlah penduduk usia muda
                      : Jumlah penduduk usia tua
                 : Jumlah penduduk usia produktif

Sumber: http://rany-denestasia.blogspot.com/2011/10/ruang-lingkup-ilmu-sosial-dasar.html